Jumat, Oktober 4

Matahari dalam Cerminan Bulan

Judul: Khorshid dar Ayen-e Mah

Penulis:  Mahmoodreza Esfandiar

Penerbit: Nashr Elm (www.elmpub.com) Tehran

Cetakan pertama: 1996

Jumlah halaman buku: 386

Buku karya prof Muhammad Esfandiar ini terbagi menjadi tiga Bab. Bagian pertama, mengupas kehidupan Maulana Jalaluddin Rumi dan tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam perkembangan spiritualitas Rumi. Dua tokoh utama, Bahaoddin Walad (ayah Rumi) dan Shams Tabrizi (guru Rumi) dikupas secara mendalam. Penulis tidak hanya menjelaskan kehidupan mereka, tetapi juga bagaimana pengaruh pemikiran kedua tokoh ini dalam karya-karya Rumi.

Prof Esfandiar yang juga mengajar secara sorogan dua kitab “Maarif” karya Bahauddin dan “Maghalat-e Shams” karya Shams Tabrizi, memang cukup otoritatif dalam menjelaskan pengaruh keduanya dalam perjalanan spiritual Rumi. Penulis mengkhususkan sekitar 20 halaman untuk mengupas kehidupan Bahauddin Walad. Bahkan, Profesor Esfandiar, dalam salah kelasnya pernah mengingatkan, “Untuk dapat memahami karya Rumi secara utuh, kita perlu membaca dan memahami kitab Maarif”.

Bagian kedua buku ini mengajak pembaca untuk menyusuri karya Rumi secara tematik dan sistematik. Penulis menyajikan satu demi satu karya Rumi mulai dari Matsnawi Maknawi, Divan-e Shams Tabrizi, Fih ma Fihi, Majalis Sabaah, sampai Maktubat atau surat menyurat yang dilakukan oleh Maulana Rumi. 

Professor Esfandiar yang juga seorang dosen tasawuf mendedah terma-terma penting dalam kitab Matsnawi Maknawi, seperti: tawakkal, riyazhiyat, khauf wa raja, ikhlas, fana, khalwat, dan sebagainya. Sedangkan dalam Divan-e Shams, ia mengupas konsep cinta, manusia, dan ketuhanan. 

Sedangkan bagian ketiga buku ini, mengulas pengaruh pemikiran Rumi baik di dunia Islam, maupun di Barat, termasuk melacak berbagai karya terjemahan Rumi dari berbagai bahasa mulai dari bahasa Arab, Inggris, Urdu, Jerman, Perancis, dan sebagainya. Karena buku ini ditulis tujuh tahun lalu, belum memuat karya Rumi yang belakangan mulai diterjemahkan ke dalam bahasa Indoensia, misalnya terjemahan Matsnawi jilid I karya Abdul Hadi WM dan terjemahan Matsnawi I versi Muhammad Nur Jabir. 

Selain itu, penulis juga menyertakan nama-nama dan karya para peniliti Rumi di dalam maupun di luar Iran. Bagian ini sangat membantu dan menginspirasi para para peneliti muda maupun penulis yang ingin mengetahui lebih jauh tentang pemikiran Rumi. Di bagian daftar Pustaka, penulis juga menunjukkan sumber rujukan buku dari kitab-kitab biografi Rumi yang penting dan otentik baik karya klasik seperti kitab yang ditulis Sepahsalar dan Aflaki, maupun buku biografi kontemporer karya Farazanfar, Zarinkoub, Syafii Kadkani, dan lain-lain. 

Menurut saya, buku ini sangat cocok bagi mereka yang mulai tertarik untuk mendalami pemikiran Rumi. Selain memberikan gambaran sosok Rumi secara utuh, kelebihan buku ini menggunakan bahasa ringan yang bisa dibaca berbagai kalangan luas, meskipun tetap dalam kerangka ilmiah.  (Afi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *