

Afifah Ahmad memandang bahwa sastra itu menjadi filar peradaban. Sastra sufistik saat ibi sangat dibutuhkan oleh masyarakat modern, termasuk masyarakat barat, untuk menyeimbangkan kehidupan dari arus materialistik. “Kalau kita kaji secara mendalam, baik secara historis maupun filosofis terhadap naskah sastra klasik, ternyata sastra dan tasawuf bertemu pada ranah intuisi,” ujarnya.
Menurut pemahaman tasawuf, apa yang ada di alam ini adalah manifestasi keidahan dan kasih sayang Tuhan. Afifah, yang “mengaji” karya sastra Jalaluddin al-Rumi, menemukan banyak inspirasi . Syair Rumi banyak mengambil inspirasi dari kitab klasik keagamaan, terutama Quran dan Hadits, syair Rumi lahir dari pengalaman batin terdalam, dan syair Rumi mengusung nilai-nilai universal yang dibutuhkan setiap zaman (toleransi, lingkungan, kemanusiaan).
Sumber: https://fah.uinsgd.ac.id/syair-sufi-menyejukkan-hati/