Sabtu, April 27

Review Ngaji Rumi dari Ketua LSF

Ini buku yang sangat luar biasa. Penulisnya memoles suasana kebatinan pembacanya untuk menelusuri Rumi, dengan melumuri  bingkai dan tafsir tematik atas karya-karya Rumi. Pandangan Rumi diurai dalam babakan Konsep Cinta dan Manusia, Etika Sosial, Toleransi, Perdamaian dan Beribadah dengan Gembira. Dan ada satu tema yang sangat kontekstual serta kekinian, yakni Perempuan dan Kesetaraan. 

Di bab Perempuan dan Kesetaraan (halaman 61), penulis menyajikan: 

Perempuan adalah pantulan cahaya Ilahi, bukan hanya yang dicintai. 

Tidak, konon dia bukan makhluk biasa, dia bahkan pencipta. 

(Rumi, Matsnawi Jilid 1, bait 2436)

Para pengkaji Rumi menyebut, inilah puisi yg menggambarkan puncak tertinggi penghormatan Rumi kepada perempuan. Rumi melihat begitu pentingnya posisi perempuan dlm semesta, yaitu menjadi perantara kehadiran manusi-manusia baru. 

Nabi pernah berpesan: Perempuan akan berjaya (mulia) di hadapan lelaki cerdas. Sebaliknya, lelaki pandir akan mendominasi perempuan dg watak dogma. 

(Rumi, Matsnawi Jilid I, bait 2433 dan 2434)

Ya, menikmati karya tentang Rumi, bak terkena hembusan semilir angin musim gugur di kota Anatolia. Di kota inilah Rumi menyelesaikan enam volume dari karya besarnya yang dikenal sebagai Masnawi. 

Terima kasih mbak Afifah yang telah mengajak saya menjelajahi dunia Rumi di pagi nan cerah ini. 

Salam hangat, Rommy Fibri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *