Mari Menjemput Nafahat
Nabi bersabda: Nafahat Ilahi hari-hari ini datang silih berganti.
Tajamkan pandangan dan lembutkan jiwamu, sambutlah nafahat yang berharga ini.
Nafahat akan datang, menyapamu, lalu hilang.
Ia memberkati siapa saja yang dikehendaki lalu pergi.
Nafahat lain akan datang, sadarilah! Jangan sampai terlewatkan, Kawan!
Nafahat ini punya daya gerak surgawi, bukan gerak duniawi.
(Rumi, Matsnawi jilid 1, bait 1951-1956)
Apakah “Nafahat” yang dimaksud Rumi dalam puisi di atas?
Sebagian penafsir menyebutkan “Nafahat” adalah orang-orang bijak yang diutus ke bumi untuk membangunkan fitrah manusia menuju jalan cahaya. Mereka datang silih berganti sepanjang masa memenuhi bumi dengan cinta dan kasih-Nya.
Ada juga yang menafsirkan “Nafahat” sebagai embusan Ilahi yang ditebark...