Kisah Haji Para Perempuan Sufi
Foto: Lukisan Farshician
“Kamu sudah berhaji?”, kata salah seorang teman perempuan Irani di sebuah senja saat kembali dari kelas Rumi. “Belum, kamu gimana?”, saya tanya balik. “Ya, saya pernah beberapa kali ke Mekkah, namun perjalanan haji terindah saya setelah mengenal dunia irfan dan tasawuf”, matanya berembun dan kata-katnya bergetar. “Semoga, suatu hari kamu juga bisa ke sana” Saya mengaminkan dengan sepenuh hati.
Dulu, saya tidak terlalu memahami perkataan teman saya itu. Belakangan setelah berkenalan dengan pemikiran tasawuf, pelan-pelan mulai kembali mencernanya. Para sufi selalu memaknai ibadah dan ritual agama dengan cara pandang batiniah yang menyentuh relung terdalam manusia.
Terdorong oleh rasa ingin tahu tentang bagaimana catatan haji para sufi, terutama sufi per...