Sabtu, November 2

Ghazaliyat

Gerakan Semesta adalah Gerakan Cinta
Ghazaliyat, Ngaji

Gerakan Semesta adalah Gerakan Cinta

Angin Musim semi datang hadirkan nyanyian berirama, menebar senyum semesta, mengusap luka di musim lama. Matahari, bulan, dan gemintang seluruhnya bergerak, maka, gerakanlah jiwamu mengiringi semesta. Seluruh partikel dalam dirimu juga bergerak dan berkata:   Jika kau menginginkan jiwa yang gembira. Bergeraklah! Sentuhan kelembutan-Nya, mengubah ular menjadi kawan, menyulap duri dan bunga hidup bersahabat. Baru saja kuncup ruhanimu sedikit mengembang, para penghuni langit sibuk menjulurkan anak tangganya. Berkat kasih-Nya, dengan hanya sedikit tarian spiritual, penduduk langit telah menyambut dengan suka cita. Daun ibarat lisan dan buah-buahan adalah hati, Dorongan yang berangkat dari hati akan mengindahkan lisan. ...
Potret Asyura dalam Puisi Rumi: Analisis Ghazal 2707
Ghazaliyat, Ngaji, Telaah

Potret Asyura dalam Puisi Rumi: Analisis Ghazal 2707

Gambar: lukisan Farshician Peristiwa Karbala sejatinya memang milik seluruh umat Islam dari kelompok dan mazhab apapun. Hampir seluruh sejarawan yang menulis sejarah Islam, tidak melewatkan untuk mencatat tragedi Karbala. Bahkan peristiwa ini telah merembas dalam banyak karya sastra, termasuk syair dan puisi. Banyak penyair yang turut mengungkapkan ekspresi dukanya lewat puisi, tak terkecuali Jalaluddin Rumi, penyair legendaris yang puisi-puisinya telah memberi harapan pada dunia. Rumi melalui puisinya baik dalam Matsnawi maupun Divan-e Shmas banyak menyebut tragedi Karbala. Setidaknya ada tiga Ghazal yang langsung berhubungan dengan peristiwa Asyura ini, yaitu ghazal ke 230, 338, dan 2707. Dalam ghazal 230 digambarkan simbolisasi bahwa Husein ibarat “del” atau cinta dan Yazid seper...
Munuju Pendidikan Berbasis Cinta: Tafsir Ghazal 132
Buku Kontemporer, Ghazaliyat, Ngaji, Telaah

Munuju Pendidikan Berbasis Cinta: Tafsir Ghazal 132

Beberapa hari lalu, tepatnya pada 2 Mei, bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional. Di hari yang sama, secara kebetulan, masyarakat Iran juga sedang merayakan Hari Guru. Toko-toko bunga di sepanjang Valiashr, jalan menuju kampus saya, dikerumini para pembeli. Di tengah wajah-wajah ceria mahasiswa yang membawa setangkai bunga untuk dosen mereka, saya teringat sebuah obrolan dengan seorang dosen tentang betapa hari ini makna pendidikan telah mengalami pendangkalan. Agaknya, ini memang sudah menjadi tantangan pendidikan di tingkat global. Alasan keinginan untuk segera lulus dan mendapatkan pekerjaan mapan, melahirkan cara-cara instan dan menghindari proses panjang yang dianggap melelahkan. Lembaga pendidikan seringkali hanya dipandang sebagai tempat untuk menghasilkan lul...
Maryam dan Simbolisasi Perjalanan Rohani
Ghazaliyat, Matsnawi, Ngaji, Telaah

Maryam dan Simbolisasi Perjalanan Rohani

Beberapa waktu lalu, saya pernah mengikuti tour budaya dengan agenda mengunjungi gereja-gereja tua di Tehran. Setiap kali saya memasuki ruang utama gereja, perhatian saya selalu tersedot pada lukisan bunda Maria. Menariknya, visualisasi bunda Maria dari satu gereja ke gereja lainnya terlihat berbeda. Ada yang menggambarkan bunda Maria dengan kain penutup kepala yang menjuntai hingga menutupi seluruh tubuhnya. Ada juga yang melukiskan bunda Maria tampak bersahaja, berkerudung putih dengan menyisakan rambut di bagian depannya. Bahkan di gereja yang saya kunjungi juga, ada lukisan bunda Maria tanpa penutup kepala bergaya busana perempuan Eropa abad pertengahan.  Betapapun beragamnya visualisasi dan ekspresi lukisan bunda Maria, ada dua hal yang selalu saya jumpai. Pertama, h...
Potret Asyura dalam Bingkai Puisi Rumi
Ghazaliyat, Ngaji, Telaah

Potret Asyura dalam Bingkai Puisi Rumi

Lukisan Farshician Hari ini dan kemarin dalam penanggalan Iran libur berturut-turut untuk mengenang peristiwa Karbala. Masyarakat Iran memeringatinya dengan berbagai ekspresi, ada yang pawai di jalan dengan mengenakan baju hitam-hitam, ada yang berkumpul dengan keluarga besar sambil membuat ash (sejenis sup) yang diaduk secara bergantian anggota keluarga karena dianggap memberikan keberkahan, dan ada juga yang memilih untuk mengikuti acara duka lebih formal di masjid-masjid atau mushalla setempat.  Dalam masyarakat kita Indonesia, tradisi mengenang peristiwa Karbala ini juga dilakukan dengan beragam ekspresi. Ada yang menggelar acara khusus seperti upacara Tabut di Sumatra. Ada juga yang membuat bubur suro (merah-putih) di beberapa wilayah Jawa. Bahkan, ada yang mengenang Muhar...
Ghazal 631: Harapan yang Selalu Bersemayam
Ghazaliyat, Ngaji

Ghazal 631: Harapan yang Selalu Bersemayam

Wahai jiwa-jiwa, jangan putus asa, harapan itu adaHarapan yang datang dari tempat tak terduga Nyalakan lentera asamu, meski jiwamu kehilangan Maryam Ia yang dengan cahayanya telah melangitkan Isa Duhai jiwa yang terbelenggu dalam jeruji, teruslah bersemangat Lihatlah bagaimana sang raja membebaskan Yusuf dari penjara Harapan itu juga yang menyembuhkan Yakub dari kebutaan Dan menyampaikan Zulaikha pada Yusuf, kekasihnya Duhai malam yang kau penuhi dengan lantunan “Ya Rab…Ya Rab!” Pada setiap seruan nama Tuhan, ada limpahan rahmatNya Oh…luka lama yang menyayat, akan datang obat penawarnya Dan gembok yang terpatri kuat, telah ada kunci pembukanya Seperti mereka yang berpuasa akan sampai pada masa berbuka Maka reguklah kenikmatan...
Ghazal 44: Keluasan Kasih Tuhan
Ghazaliyat, Ngaji

Ghazal 44: Keluasan Kasih Tuhan

در دو جهان لطیف و خوش همچو امیر ما کجا  **  ابروی او گره نشد گر چه که دید صد خطا Di dua dunia ini, adakah yang lebih indah dan penyayang dari-Nya, duhai Amir-ku Ratusan khilaf dan dosa yang kuperbuat, tak membuat-Nya kecewa dan marah چشم گشا و رو نگر جرم بیار و خو نگر **  خوی چو آب جو نگر جمله طراوت و صفا Bukalah mata hatimu dan rasakan cinta-Nya, saat kau khilaf bagaimana Ia mendekapmu Ia yang mengampuni dosa-dosa hambanya, laksana mata air yang jernih dan sejuk من ز سلام گرم او آب شدم ز شرم او **   وز سخنان نرم او آب شوند سنگ‌ها Kehangatan sapaan-Nya telah membuat-ku begitu malu dan tak berdaya Andai aku batu mungkin akan melunak karena kelembutan tutur-Nya زهر به پیش او ببر تا کندش به از شکر &n...
Ghazal Kelima: Wahdatus Syuhud
Ghazaliyat, Ngaji

Ghazal Kelima: Wahdatus Syuhud

Lukisan Farshician tentang Burung Simorgh yang melambangkan cinta Ghazal kelima kitab "Divan-e Shams" terdiri dari 13 bait, dalam postingan kali ini hanya memuat enam bait pertama. آن شکل بین وان شیوه بین وان قد و خد و دست و پا **  آن رنگ بین وان هنگ بین وان ماه بدر اندر قبا Lihatlah pada bentuk dan rupa, pada tubuh dan wajah, tangan dan kaki Perhatikan warna dan ukuran, pandanglah bulan yang bersembunyi di balik jubah از سرو گویم یا چمن از لاله گویم یا سمن **  از شمع گویم یا لگن یا رقص گل پیش صبا Bagaimana kulukiskan keteduhan pohon rindang atau hijaunya rerumputan, keindahan bunga tulip atau (putihnya) melati Bagaimana kujelaskan kesyahduan lilin bersama cawan atau hembusan angin yang menggerakkan bunga ای عشق چون آتشکده در نق...
Ghazal Kedua: Pengaruh Cinta pada Semesta
Ghazaliyat, Ngaji

Ghazal Kedua: Pengaruh Cinta pada Semesta

Lukisan Farshician tentang Keindahan Semesta ای طایران قدس را عشقت فزوده بال‌ها**  در حلقه سودای تو روحانیان را حال‌ها Duhai Engkau yang dengan segenap cinta memberi sayap pada pejalan Dalam eleksir cintaMu, mereka mereguk cawan spiritual در لا احب الآفلین پاکی ز صورت‌ها یقین**  در دیده‌های غیب بین هر دم ز تو تمثال‌ها Sungguh aku tak ingin menyekutukan-Mu, karena kuyakin Engkau terlalu agung  dari segala bentuk  Namun, dengan mata hatiku kusaksikan manifestasimu mewujud di setiap waktu افلاک از تو سرنگون خاک از تو چون دریای خون**  ماهت نخوانم ای فزون از ماه‌ها و سال‌ها Semesta akan sirna dan tanah menjadi darah karena keagunganMu Engkau yang tak dapat ditamsilkan dengan rembulan dan tak berdimensi ...
Ghazal Pertama: Hakikat Cinta
Ghazaliyat, Ngaji

Ghazal Pertama: Hakikat Cinta

Lukisan Farshician yang Berjudul Taali, maksudnya manusia dapat menggapai hakikat cinta Ilahi ای رستخیز ناگهان وی رحمت بی‌منتها   **   ای آتشی افروخته در بیشه اندیشه‌ها Duhai kekasih yang muncul tiba-tiba, yang rahmatnya tiada tara Wahai yang menyalakan pijar api cinta dalam belantara pemikiran امروز خندان آمدی مفتاح زندان آمدی  **   بر مستمندان آمدی چون بخشش و فضل خدا Hari ini, dengan kelembutanmu kau datang dan bawakan kunci pembuka belenggu diri Dengan karunia dan kasih sayang Tuhan, kau tuntun para pencari jalan kesempurnaan خورشید را حاجب تویی اومید را واجب تویی**  مطلب تویی طالب تویی هم منتها هم مبتدا Engkaulah pantulan matahari dan manifestasi segala asa Kaulah awal dan akhir seg...