Senin, Desember 1

Tag: Kitab Cinta dan Ayat-ayat Sufistik

Surat Rumi untuk Menantunya, Fathimah Khotun
Ngaji, Telaah

Surat Rumi untuk Menantunya, Fathimah Khotun

Lukisan Farshician Pagi ini saya teringat lagi potongan surat Rumi kepada menantunya, Fathimah Khotun. Surat yang dimuat dalam buku Manaqib Aflaki dan disinggung Zahra Thaheri dalam buku “Kehadiran Perempuan dalam Literatur Tasawuf” juga dimuat ulang dalam buku biografi Rumi karya Badiozzaman Foruzanfar. **** Aku bersumpah dengan menyebut nama Tuhan, Jika kamu kecewa atas perilaku putraku, ketahuilah Aku jauh lebih bersedih. Dan Aku turut merasakan apa yang ada dalam pikiranmu… Jika anak-ku menyakitimu, yakinlah aku akan menghapus namanya dalam hatiku, aku tidak akan menjawab salamnya, dan aku tidak akan melayat jenazahnya ketika meninggal.  Jangan bersedih, semoga Tuhan selalu bersama-mu.  *** Surat yang indah, sebuah upaya perlindungan untuk para perem...
Resensi Buku: Rumi, Persia, dan Tradisi Ngaji
Buku, Buku Kontemporer, Resensi Ngaji Rumi

Resensi Buku: Rumi, Persia, dan Tradisi Ngaji

Sumber: https://iqra.id/rumi-persia-dan-tradisi-ngaji-235669/ Bait-bait syair cinta Jalaluddin Rumi (Rumi) kini sepertinya tidak lagi bagai kisah seruling yang terpisah. Ia yang pada awalnya ditulis lewat bahasa Persia sekarang sudah bisa dinikmati lewat karya Afifah Ahmad berjudul Ngaji Rumi: Kitab Cinta dan Ayat-Ayat Sufistik. Arkian, buku ini telah menghadirkan pengalaman baru bagi siapapun yang ingin mengaji, mengkaji, atau sekadar menikmati keindahan bahasa atau bahasa keindahan dari Rumi. Lebih dari itu, Afifah Ahmad juga menyajikan syair-syair Rumi berkelindan dengan berbagai persoalan hari ini dengan bahasa yang renyah dan lugas. Tidak berlebihan jika kemudian banyak tokoh yang memberikan apresiasi luar biasa terhadap buku ini, seperti dari KH. Ulil Absar Abdalla, K...
Tasawuf, Menemukan Bahagia Saat Sedih Melanda
Matsnawi, Ngaji, Telaah

Tasawuf, Menemukan Bahagia Saat Sedih Melanda

Suatu hari, ketika Nabi Muhammad SAW sedang berwudlu, datanglah seekor burung elang yang mencuri sepatu beliau dan membawanya terbang. Dari suatu ketinggian, burung elang itu menggerakkan sepatu dan keluarlah ular hitam dari dalamnya. Kemudian burung elang mengembalikan sepatu yang tadi dicurinya. Dengan begitu, Nabi Yang Mulia selamat dari gigitan ular. Cerita ini dimuat di dalam kitab Matsnawi jilid 3, bait ke 3238-3254. Karim Zamani dengan mengutip kitab Ahadits Matsnawi, menyebutkan sumber cerita ini juga terdapat dalam kitab Dalailun Nubuwwah jilid 1 dan Ihyaul Ulum jilid 2. Terlepas dari sanadnya, Rumi sering berpesan kepada pembacanya untuk lebih berfokus kepada batin sebuah cerita.  Berbeda dengan banyak fragmen cerita dalam matsnawi yang sering menyimpan pesan tersembun...
Ngaji Rumi: Luka adalah Pintu Masuk Cahaya
Matsnawi, Ngaji, Telaah

Ngaji Rumi: Luka adalah Pintu Masuk Cahaya

Sekitar tahun 1998 saya kehilangan passport setelah tidak jadi berangkat ke Syria. Di tahun 2002 saat akan berangkat ke Iran, saya mengajukan permohonan passport baru, tapi berhubung data saya masih ada jadi tidak dikabulkan. Saya harus mengurus surat kehilangan dan berbagai prosedur yang berbelit-belit (pada masa itu ya), padahal saya sudah harus segera berangkat. Saya juga menghubungi lembaga yang dulu akan mengirim saya ke Syria, tapi mereka mengatakan passport itu tidak ada pada mereka. Setelah seharian dengan hati ‘hancur’ gagal menguasahakan pembuatan passport, malamnya saya I’tikaf mengikuti acara doa Nisfu Say’ban di sebuah masjid di Bandung. Di situ lah, saya benar-benar merasa terdesak dan tak mampu melakukan apapun selain mengharap pertolongan Tuhan. Ajaibnya, esok ...
Resensi Ngaji Rumi Oleh Redaktur Mubadalah.id
Buku, Buku Kontemporer, Resensi Ngaji Rumi

Resensi Ngaji Rumi Oleh Redaktur Mubadalah.id

Cinta Sufistik Rumi sebagai Jalan Pembebasan bagi Perempuan Dalam sejarahnya perempuan mengalami proses penindasan dan peniadaan secara struktur serta massif. Sebagaimana yang dituturkan Dr. Nur Rofiah dalam beberapa kali kesempatan Ngaji KGI secara online maupun offline, yang pernah saya ikuti. Bahwa sejarah peradaban manusia diwarnai dengan cara pandang yang mendudukkan perempuan sebagai objek dalam sistem kehidupan. Selama berabad-abad perempuan dipandang milik mutlak laki-laki, yakni ayah/suami/anak/kerabat laki-lakinnya, yang bisa dijual, dihadiahkan, diwariskan, dan dieksploitasi secara seksual ataupun lainnya. Namun hal berbeda saya rasakan ketika membaca bait-bait syair cinta sufistik Rumi, yang saya temui dalam beberapa tulisan Afifah Ahmad di media, dan buku karya...
Acara Di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Bandung
Galeri, Info

Acara Di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Bandung

Sumber Berita: https://fah.uinsgd.ac.id/syair-sufi-menyejukkan-hati/ Afifah Ahmad memandang bahwa sastra itu menjadi filar peradaban. Sastra sufistik saat ibi sangat dibutuhkan oleh masyarakat modern, termasuk masyarakat barat,  untuk menyeimbangkan kehidupan dari arus materialistik. “Kalau kita kaji secara mendalam, baik secara historis maupun filosofis terhadap naskah sastra klasik, ternyata sastra dan tasawuf bertemu pada ranah intuisi,” ujarnya. Menurut pemahaman tasawuf, apa yang ada di alam ini adalah manifestasi keidahan dan kasih sayang Tuhan. Afifah, yang  “mengaji” karya sastra Jalaluddin al-Rumi, menemukan banyak inspirasi .  Syair Rumi banyak mengambil inspirasi dari kitab klasik keagamaan, terutama Quran dan Hadits, syair Rumi lahir dari pengalaman batin terdalam, dan sy...
Review Ngaji Rumi: Perempuan dan Tuhan yang tak Lagi Berjarak
Buku Kontemporer, Info, Resensi Ngaji Rumi

Review Ngaji Rumi: Perempuan dan Tuhan yang tak Lagi Berjarak

Dokumentasi Pribadi Maria Fauzi Ramadhan ini saya sedang berniat mengkhatamkan beberapa buku. Sebagian sudah khatam, sebagian yang lain masih otewe. Eh tapi jangan terlalu berbaik sangka dulu,  saya juga sedang mengkhatamkan Vincenzo. Apalagi kalo nontonnya siang² gitu, adem rasanya hehehe... Syukurlah, di penghujung Ramadhan ini saya bisa mengkhatamkan tiga buku, salah satunya adalah catatan tentang sufi agung yang namanya melalang buana di seluruh penjuru dunia, Jalaluddin Rumi.  Rumi memanglah populer, namanya menjadi perbincangan masyarakat dunia tak lekang identitas, baik di masyarakat Barat (Amerika, Eropa dan sekitarnya) dan juga di Timur.  Membicarakan syair syair Rumi adalah membicarakan tentang konsep tunggalnya, tentang cinta. Bukan, bukan hanya cinta ...
Tasawuf, Beragama dengan Jendela Estetika
Telaah

Tasawuf, Beragama dengan Jendela Estetika

Akhir tahun 2021 saya diminta untuk mengisi seminar di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Bandung tentang Sastra Sufistik. Waktu itu, saya hanya berfokus pada satu model, yaitu karya sastra sufistik Jalaluddin Rumi. Setelah selesai acara itu, saya mulai mengembangkan dan menyusuri lebih jauh literatur yang mengarah pada sastra sufistik. Saya kembali terpikat pada nama Mohammad-Reza Shafiei Kadkani, walaupun sebelumnya sedikit banyak sudah berkenalan dengan beberapa karyanya.  Bagi saya, Shafiei Kadkani mewakili sosok yang selama ini saya cari sebagai referensi di ranah Sastra Sufistik. Ia sendiri dikenal sebagai sastrawan dan sampai sekarang masih mengajar di Univ Teheran. Namun masa remajanya ia habiskan untuk mempelajari kitab-kitab klasik keagamaan, dari ilmu-ilmu alat sampai tasaw...
Musik dan Batin Semesta
Matsnawi, Ngaji, Telaah

Musik dan Batin Semesta

Membaca kitab Matsnawi Rumi selalu saja menemukan pesan yang segar. Seperti hari-hari ini, saat saya membaca bait ke 733 dan 734 Matsnawi Rumi. Di dalam puisi itu dijelaskan bagaimana keterhubungan antara kita dengan batin semesta. Sebagaimana pendapat para filsuf klasik Yunani (seperti penemuan Pythagoras), Rumi memercayai lahirnya nada-nada musik awal terinspirasi dari pergerakan bintang. Bahkan, lebih jauh Rumi meyakini bahwa suara yang keluar dari berbagai alat musik pada hakikatnya merupakan cerminan atau pantulan dari simfoni batin semesta.  Barangkali, filosofi inilah yang mendorong Rumi melahirkan metode “Sama” atau Whirling. Rumi sebenarnya ingin menyamakan frekuensi antara gerak dan bunyi yang ada dalam diri kita dengan batin semesta. Karena sebagaimana disebutkan dala...