Kamis, Mei 2

Telaah

Musik dan Batin Semesta
Matsnawi, Ngaji, Telaah

Musik dan Batin Semesta

Membaca kitab Matsnawi Rumi selalu saja menemukan pesan yang segar. Seperti hari-hari ini, saat saya membaca bait ke 733 dan 734 Matsnawi Rumi. Di dalam puisi itu dijelaskan bagaimana keterhubungan antara kita dengan batin semesta. Sebagaimana pendapat para filsuf klasik Yunani (seperti penemuan Pythagoras), Rumi memercayai lahirnya nada-nada musik awal terinspirasi dari pergerakan bintang. Bahkan, lebih jauh Rumi meyakini bahwa suara yang keluar dari berbagai alat musik pada hakikatnya merupakan cerminan atau pantulan dari simfoni batin semesta.  Barangkali, filosofi inilah yang mendorong Rumi melahirkan metode “Sama” atau Whirling. Rumi sebenarnya ingin menyamakan frekuensi antara gerak dan bunyi yang ada dalam diri kita dengan batin semesta. Karena sebagaimana disebu...
Mari Jangan Mudah Menghakimi
Telaah

Mari Jangan Mudah Menghakimi

Lukisan Farshician tentang Adalat atau Keadilan Apa yang membuat Bilal bin Rabah terpilih menjadi muadzin Nabi? Suaranya yang indah kah? Atau bacaannya yang fasih? Bagaimana kalau bukan keduanya? Rumi dalam Kitab Matsnawi Maknawi Jilid 3, mengisahkannya untuk kita. Bilal bin Rabah, seorang sahabat kesayangan Nabi yang bukan berasal dari keturunan Arab, sehingga memiliki kendala melafalkan beberapa huruf hijaiyah. Rumi mencontohkan, Bilal mengucapkan huruf “ح” dalam حیّ علی الصلاة  dengan “ه” menjadi هیّ علی الصلاة. Ketika Nabi Muhammad SAW menunjuk Bilal sebagai muadzin, ada sekelompok orang ‘sok tahu’ yang protes kepada Rasul. “Wahai Nabi, kenapa Anda tidak memilih seorang muadzin yang lebih fasih dari Bilal? Ini kan kita sed...
Akibat Mengabaikan Hak Sesama
Telaah

Akibat Mengabaikan Hak Sesama

Lukisan Farshician tentang Penyesalan Jika ada yang menyebutkan ajaran Rumi maupun para guru sufi sangat personal dan tidak menyentuh persoalan sosial, tentu tidak tepat. Meskipun secara fisik mungkin mereka tidak terlibat langsung dalam memimpin sebuah gerakan sosial, tetapi sesungguhnya mereka sedang bergerilya membenahi moral dan karakter masyarakat. Salah satu pesan penting yang selalu diperjuangkan para guru sufi adalah menunaikan hak sesama. Rumi secara tegas, dalam Matsnawi menyebutkan, tidak hanya jiwa seseorang yang berharga, bahkan kita juga diminta berhati-hati untuk tidak menyalahgunakan harta orang lain, karena ia sama berharganya seperti nyawa. Karena kita tidak pernah tahu bagaimana perjuangan dan kerja keras seseorang untuk meraih rezekinya. ...
Hanya Lelaki Cerdas yang Memuliakan Perempuan
Telaah

Hanya Lelaki Cerdas yang Memuliakan Perempuan

Lukisan Farshician tentang Perempuan sebagai Awal Kehidupan Nabi pernah berpesan: Perempuan akan berjaya (mulia) di hadapan lelaki cerdas Sebaliknya, lelaki pandir akan mendominasi perempuan dengan watak dogma (Matsnawi Rumi Jilid 1, bait 2433 dan 2434) Dalam bait di atas, Rumi menjelaskan sebuah potongan riwayat tentang perbedaan lelaki cerdas dan pandir dari bagaimana mereka memposisikan perempuan. Para lelaki keren akan memberikan kesempatan dan ruang kepada para perempuan di sekitarnya, terutama pasangan untuk terus bertumbuh, melakukan me time, dan mencerdaskan diri. Sebaliknya, lelaki terbelakang hanya melihat pasangannya sebagai barang kepemilikian, ia merasa berhak mengatur dan medominasinya. Hanya menyuguhkan riwayat tentang kewajiban dan larangan, semen...
Rumi dan Kelahiran Kedua
Telaah

Rumi dan Kelahiran Kedua

Lukisan Farshician tentang Pertemuan Rumi dan Shams Tabrizi Setelah kepergian sang ayah dan gurunya, selama lima tahun Rumi melanjutkan tradisi mengajar ilmu-ilmu keislaman, seperti: fiqih dan tasawuf yang masih bercorak zahid. Setiap hari banyak pelajar agama yang datang mengelilingi majlis Rumi untuk mendengarkan petuah keagamaan. Bahkan, tidak sedikit mereka yang datang untuk meminta fatwa darinya. Saat itu Rumi dikenal sebagai guru agama, sampai akhirnya Shams Tabrizi datang dalam kehidupannya. (Esfandiar: hal 42-43).  Catatan sejarah menuliskan, Shams Tabrizi yang memiliki nama lengkap Shamsoddin Mohammad bin Ali bin Malakdad, memasuki kota Konya pada tanggal 26 Jumadil Akhir tahun 642 hijriah atau bertepatan dengan 30 November 1244. Sebuah tonggak sejarah yang...
Manusia adalah Alam Kabir
Telaah

Manusia adalah Alam Kabir

Lukisan Farshician tentang Nabi Ibrahim Berbeda dengan fisikawan dan sebagian besar filsuf yang memandang bahwa manusia adalah bagian dari alam, sebaliknya Rumi menyebutkan, manusia merupakan alam kabir. Perjalanan manusia untuk mencapai puncak spiritual memerlukan amunisi yang sangat besar. Karena itulah, Rumi meyakini bahwa manusia diberikan potensi luar biasa. Secara zahir, engkau bagian alam yang kecil Namun secara batin, engkau alam yang kabir (Matsnawi, jilid 4, bait 521) Karim Zamani, dalam tafsir kitab Matsnawi menjelaskan, syair Rumi ini terinspirasi dari ungkapan Sayyidina Ali bin Abi Thalib, “Apakah engkau mengira dirimu adalah jasad yang kecil, padahal dalam dirimu terdapat dunia yang luas?” Syair-syair yang syarat motivasi seperti ini, banyak terdapa...